06-2014, Author by : Om Arul
Kondisi fisik yang kurang baik dialami kedua pengadu, namun kondisi mengerikan lebih menakutkan bagi penumpang dalam Timor yang dikendarai Arul, ia nyaris tertidur saat mengemudi, karena benturan batulah yang membuat ia sadar sedang mengendarai Timornya "Om Heru, kita minggir dulu ya, cari SPBU" demikian pintanya ke Heru Cahyadi melalui telpon genggamnya.
Burnox meluncur cepat di Lajur Kanan |
Perjalanan dari
Serang Banten ke Solo Jawa Tengah dirasakan kedua member Tibanten Om Heru dan Om Arul, dua member ini dikawal salah satu tetangga Om Heru di
tempat tinggalnya Komplek taman Ciruas Permai yang kini menjadi member.
Sebagaimana
yang diketahui masyarakat pada umumnya, kendaraan roda 4 yang diklaim
buatan dalam negferi ini memiliki beberapa varian, diantaranya Timor
limousin, timor Wagon, dan Sephia, berdasarkan aplikasi mesin yang
digunakan, timor Sephia memiliki dua jenis mesin, yaitu SOHC atau yang
lebih populer dikenal dengan nama mesin karburator dan mesin DOHC yang
dikenal banyak orang mesin injeksi.
Dua
member melakukan perjalanan sekitar bulan Juni 2014, yang masing-masing
memiliki performa yang berbeda secara maintenance, Arul menggunakan
Timor SOHC rakitan tahun 1997 yang sudah 3 tahun dirawatnya, sedangkan
Heru Cahyadi menggunakan Timor DOHC rakitan tahun 2000, kedua jenis
mesin pada Timor tersebut meluncur dari Ciruas di pagi hari, belum ada
indikasi gangguan mesin seperti yang diperkirakan, maklum perjalanan
dari Serang ke Solo bagi dua varian Timor ini sama-sama harus melibas
jalan yang begitu beresiko, seperti yang digambarkan Sugeng yang kini
kepincut mengganti Zebra Espassnya menjadi Timor Merah Cabe; "Nanti
kalau terlalu malam, kita banyak disamber bus malam" perhatiannya.
Perjalanan
dimulai pagi sekitar jam 03.00 WIB, tiga kendaraan ini terjebak macet
di titik 2Km sebelum gerbang tol cikampek dan tertahan hingga pukul 6.20
WIB, mesin pun dimatikan sebagai upaya menghindari pemborosan bahan
bakar
Setelah terbebas
dari kemacetan, perjalanan dilanjutkan melalui jalur Pantura, di jalur
ini menyempatkan diri berwisata kuliner dan melaksanakan ibadah.
Perjalanan kemudian dilanjutkan dengan menempuh jalur Tol
Palimanan-Cirebon. Bagi pengendara yang masuk tol ini akan merasa
istimewa, karena harganya yang terbilang cukup wah, pemakai pun jarang,
sehingga akan merasakan seakan-akan tol ini istimewa, dengan kondisi
jalan yang cukup banyak ditemukan marka jalan perbaikan, perjalanan
istirahat sementara di sebuah Rest Area di kota Cirebon. "Gimana om? apa
ada masalah?" tanya Arul ke rekannya Heru Cahyadi saat membuka kap
mesin di rest area tersebut. "Enggak om, cuma kontrol" jawab Heru.
Masing-masing Penumpang Berpose saat istirahat di Jalur Pantura |
Setelah makan dan
sholat, perjalanan dilanjutkan menuju kota kelahirannya rekan member
Tibanten Sugeng. Purworejo Jawa tengah, dalam perjalanan menuju kota
inilah mulai mengalami gaya berkendara yang ekstra hati-hati. Yang
pertama; Timor hampir oleng, hampir saja Heru terhempas dan menepi ke
bahu jalan yang memiliki beda tinggi, sebagaimana diperingatkan Sugeng
bahwa Bus malam di daerah yang tidak memiliki ruas jalan yang cukup akan
berakibat rebutan jalan. Begitu pula dialami Arul dengan timor SOHCnya,
setelah berusaha mendaki jalan yang cukup terjal dan berliku, lobang
pun tak dapat dihindari lantaran kendaraan dari arah lawan demikian
deras dan kencangnya terutama bus-bus malam yang menuju Jakarta dan
sekitarnya.
Heru Cahyadi, Berpose di Rest Area Kota Cirebon |
Kondisi fisik yang kurang baik dialami kedua pengadu, namun kondisi mengerikan lebih menakutkan bagi penumpang dalam Timor yang dikendarai Arul, ia nyaris tertidur saat mengemudi, karena benturan batulah yang membuat ia sadar sedang mengendarai Timornya "Om Heru, kita minggir dulu ya, cari SPBU" demikian pintanya ke Heru Cahyadi melalui telpon genggamnya.
Setelah
menemukan SPBU, Keduanya beserta satu rekannya beristirahat sambil
memeriksa beberapa keadaan mesin, dan beristirahat sejenak.(Tunggu
artikel selanjutnya)
Om arul ..... Article selanjutnya mana ?
BalasHapusAyuk ditambah lagi ....
Kentang nih om ceritanya..
BalasHapuslanjt dong :(