Selasa, 06 Oktober 2015

Uji Nyali SOHC dan DOHC

06-2014, Author by : Om Arul

banten
Burnox meluncur cepat di Lajur Kanan
Perjalanan dari Serang Banten ke Solo Jawa Tengah dirasakan kedua member Tibanten Om Heru dan Om Arul, dua member ini dikawal salah satu tetangga Om Heru di tempat tinggalnya Komplek taman Ciruas Permai yang kini menjadi member.

Sebagaimana yang diketahui masyarakat pada umumnya, kendaraan roda 4 yang diklaim buatan dalam negferi ini memiliki beberapa varian, diantaranya Timor limousin, timor Wagon, dan Sephia, berdasarkan aplikasi mesin yang digunakan, timor Sephia memiliki dua jenis mesin,  yaitu SOHC atau yang lebih populer dikenal dengan nama mesin karburator dan mesin DOHC yang dikenal banyak orang mesin injeksi.
 
banten
Dua member melakukan perjalanan sekitar bulan Juni 2014, yang masing-masing memiliki performa yang berbeda secara maintenance, Arul menggunakan Timor SOHC rakitan tahun 1997 yang sudah 3 tahun dirawatnya, sedangkan Heru Cahyadi menggunakan Timor DOHC rakitan tahun 2000, kedua jenis mesin pada Timor tersebut meluncur dari Ciruas di pagi hari, belum ada indikasi gangguan mesin seperti yang diperkirakan, maklum perjalanan dari Serang ke Solo bagi dua varian Timor ini sama-sama harus melibas jalan yang begitu beresiko, seperti yang digambarkan Sugeng yang kini kepincut mengganti Zebra Espassnya menjadi Timor Merah Cabe; "Nanti kalau terlalu malam, kita banyak disamber bus malam" perhatiannya.
 
Perjalanan dimulai pagi sekitar jam 03.00 WIB, tiga kendaraan ini terjebak macet di titik 2Km sebelum gerbang tol cikampek dan tertahan hingga pukul 6.20 WIB, mesin pun dimatikan sebagai upaya menghindari pemborosan bahan bakar
Setelah terbebas dari kemacetan, perjalanan dilanjutkan melalui jalur Pantura, di jalur ini menyempatkan diri berwisata kuliner dan melaksanakan ibadah. Perjalanan kemudian dilanjutkan dengan menempuh jalur Tol Palimanan-Cirebon. Bagi pengendara yang masuk tol ini akan merasa istimewa, karena harganya yang terbilang cukup wah, pemakai pun jarang, sehingga akan merasakan seakan-akan tol ini istimewa, dengan kondisi jalan yang cukup banyak ditemukan marka jalan perbaikan, perjalanan istirahat sementara di sebuah Rest Area di kota Cirebon. "Gimana om? apa ada masalah?" tanya Arul ke rekannya Heru Cahyadi saat membuka kap mesin di rest area tersebut. "Enggak om, cuma kontrol" jawab Heru.
banten
Masing-masing Penumpang Berpose saat istirahat di Jalur Pantura
Setelah makan dan sholat, perjalanan dilanjutkan menuju kota kelahirannya rekan member Tibanten Sugeng. Purworejo Jawa tengah, dalam perjalanan menuju kota inilah mulai mengalami gaya berkendara yang ekstra hati-hati. Yang pertama; Timor hampir oleng, hampir saja Heru terhempas dan menepi ke bahu jalan yang memiliki beda tinggi, sebagaimana diperingatkan Sugeng bahwa Bus malam di daerah yang tidak memiliki ruas jalan yang cukup akan berakibat rebutan jalan. Begitu pula dialami Arul dengan timor SOHCnya, setelah berusaha mendaki jalan yang cukup terjal dan berliku, lobang pun tak dapat dihindari lantaran kendaraan dari arah lawan demikian deras dan kencangnya terutama bus-bus malam yang menuju Jakarta dan sekitarnya.
banten
Heru Cahyadi, Berpose di Rest Area Kota Cirebon

Kondisi fisik yang kurang baik dialami kedua pengadu, namun kondisi mengerikan lebih menakutkan bagi penumpang dalam Timor yang dikendarai Arul, ia nyaris tertidur saat mengemudi, karena benturan batulah yang membuat ia sadar sedang mengendarai Timornya "Om Heru, kita minggir dulu ya, cari SPBU" demikian pintanya ke Heru Cahyadi melalui telpon genggamnya.
Setelah menemukan SPBU, Keduanya beserta satu rekannya beristirahat sambil memeriksa beberapa keadaan mesin, dan beristirahat sejenak.(Tunggu artikel selanjutnya)
  • Blogger Comments
  • Facebook Comments

2 komentar:

Item Reviewed: Uji Nyali SOHC dan DOHC Rating: 5 Reviewed By: Unknown
Scroll to Top