01-07-2016 Author by : Om Budi
Serang
– Banten, Jum’at 01 Juli 2016,
Perjalanan MUDIK
yang sudah menjadi tradisi Om Budi (TB-045) tahunan kali ini cukup melegakan, karena bisa konvoi
bareng salah satu member Timor-er Banten
yaitu Om Sugiantoro (TB-038). Mengambil start dari rest area km 45 Merak
– Jakarta sekitar jam 20.00 wib dua member Timor-er Banten mulai menapaki
kerasnya aspal jalan tol Merak – Cipali – Brexit.
Berbekal
aplikasi google map, planning perjalanan dilakukan. Beruntung kecanggihan teknologi
masa kini memang sangat luar biasa jadi bisa mengetahui kondisi jkepadatan
jalan di depan rute perjalanan.
Terpantau
kemacetan di kawasan Bekasi – Karawang, sehingga si omet sebagai guide
perjalanan memilih rute exit Cibitung – Bekasi melewati jalur kalimalang –
jababeka – cikarang dan masuk melalui pintu tol karawang barat, Ahamdullilah dengan
rute tersebut bisa memangkas waktu perjalanan dari kemacetan daerah kota Bekasi
& titik kemacetan pertama bisa dilewati. Sesampai di tengah perjalanan
memasuki tol Cipali ke dua mobil timor istirahat sambil menyantap perbekalan
yang sudah disiapkan.
Dengan kondisi
perut yang sudah terisi, perjalanan dilanjutkan kembali menapaki kepadatan lalu
lintas tol cipali yang akhirnya membawa ke dua mobil timor ini memasuki wilayah
tol palikanci & aplikasi google map pun memberikan sinyal terjadi kemacetan
panjang diwilayah tol pejagan sampai Brexit dan menyarankan untuk exit tol
kanci – Cirebon. Benar saja kelancaran melewati jalur utama pantura tersebut
bisa dirasakan sampai memasuki wilayah Brebes yang mulai nampak kemacetan yang
luar biasa.
Alhamdullilah lagi
– lagi aplikasi google map memberikan sinyal jalur rute alternative melewati
perkampungan kearah jalur kota slawi, jalan kecil tetapi bisa dilalui
menghantarkan rombongan ini menuju kota Tegal, memang rute ini sedikit memutar
tetapi sedikit lancar dan berakhir di tempat peristirahatan di POM Bensin yang
mempunyai predikat toilet terbanyak & terbersih dari MURI.
Sabtu siang
perjalanan dilanjutkan kembali, kemacetan dibeberapa titik kotapun tidak bisa
dihindari lagi yang memaksa perjalanan banyak mengalami perlambatan, pada
akhirnya memasuki kota Semarang sabtu tengah malam. Perjalanan dari kota Semarang
– Solo dihiasi dengan deras & lebatnya hujan yang memaksa rombongan
memberhentikan kendaraannya lebih sering. Sedikit musibah menimpa salah satu
member tersebut (TB-045) mengalami pecah ban tetapi bisa cepat diatasi dengan
ban serep.
Alhamdullilah,
menghampiri waktu subuh rombongan sampai ke kota Sukoharjo – Solo. Lelah memang
perjalanan panjang +/- 30 jam kemaren tetapi hilang dengan sekejap setelah berkumpul
dengan keluarga.
Edisi libur lebaran kali ini diwarnai
trouble SOS dynamo stater, tetapi bukan timor-er kalo edisi SOS tersebut tidak
ada yang membantu trouble solved tersebut. Timor-er memang sudah terjalin hamper
disetiap kota di pulau Jawa dengan mencari kontak pic di daerah Solo,
menghantarkan Om Joko Potograph (Member Timlo Timorsoloclub) merapat dikediaman
Om Budi (TB-045) yang dengan sigap membantu mengatasi trouble dinamo stater
tersebut. Akar trouble dynamo tersebut langsung ditemukan yaitu carbon brush yang
sudah aus sebelah.
Pengganti hanya dilakukan pada part yang masalah saja,
sehingga tidak membutuhkan biaya besar untuk mengatasi problem tersebut. Memang
semboyan satu timor sejuta saudara sangat bisa dirasakan, saudara bukan, kenal
juga belum, ketemu muka baru kali ini ……
Tetapi dengan rasa solidaritas &
iklas mau membantu jika pemerhati & pengguna mobil Timor mengalami trouble
SOS. Special Thank’s buat Om Joko Photograph
(Timlo Timorsoloclub)
Bukan hanya kali ini saja member Timo-er Banten TB-045 (Om Budi) merasakan persaudaraan tanpa batas timor-er, dalam perjalanan pulang dari MUDIK Lebaran menuju kota perantauan , kembali si omet mengalami trouble pecah ban bagian depan di tol cipali Km 103.
SOS kali ini ditanggapi dengan sangat cepat & sigap Om Setiawan dari daerah Purwacika dengan mengirimkan ban + velg cadangan. Spesial Thank’s buat Om Setiawan & Tante Annerahma.
https://www.facebook.com/groups/timorer/permalink/10154327966102556/?comment_id=10154333610147556¬if_t=group_comment¬if_id=1468413968907370
Alhamdullilah, akhirnya member Ti-Banten TB-045 bisa menghirup udara kota Serang - Banten.
Bendera Timor-er Banten sudah dibentangkan, tali persaudaraan sudah diikatkan ……
Bravo Timor-er Purwacika, Timlo Timorsoloclub …..
Salam dari Tibanten TB-045 (Om Budi)
Persiapan matang memang sudah dilakukan oleh pemilik mobil Timor baheno ini (TB-038 Om Sugiantoro) sehingga mobil tidak mengalami kendala selama perjalanan Serang – Malang. Amazing sekali mobil timor tunggangan Om Sugiantoro, sehingga perjalanan lebaran kali ini hanya dihiasi dengan kesenangan acara wisata ke berbagai tempat diwilayah kota Malang.
Sampai article perjananan ini Om sugiantoro masih berada di kota Malang menghabiskan sisa liburan & isi dompet yang sudah disiapkan jauh – jauh hari. Tunggu episode perjalanan kembali ke kota Serang dari Malang.
14-07-2016, 07:00 wib Kebonsari - Tumpang, Kabupaten Malang
Start perjalanan balik ke kota Serang - Banten dimulai, meter demi meer, kilometer demi kilometer & kerasnya aspal pantura mulai ditapai oleh si bahenol ini. Perjalanan disetting menghindari jalan naik turun & berkelok didaerah Pujun, Batu - Malang, menghindari ketakutan penumpang sisa perjalanan terdahulu.Rute perjalanan mengambil jalur Mojoketo - Kertosono - Madium - Ngawi.
Memasuki kota Sragen terpantau kemacetatan yang cukup panjang (informasi dari google map), membuat sang navigator (Dede Rasit - anak om sugi, red) mengambil alternative jalur menuju arah Purwodadi - Semarang, apa mau dikata diawal menghindari jalur jalan naik turun & berkelok akhirnya ketemu juga. Alhamdullilah si bahenol sanggup & bisa menaklukkan jaur tersebut. Sampai di kota Semarang seluruh penumpang beristirahat +/- 2 jam guna memulihkan stamina mobil, khususnya driver (om sugi).
Lanjut perjalanan batang, tegal bresbes dan memasuki tol brebes - cilapi tanpa ada hambatan/kemacetan yang berarti sampai akhirnya si bahenol memasuki kota Serang - Banten disiang hari jam 15-07-2016,12.30 wib, dengan jarak tempuh 913 km & menghabiskan komsumsi bahan bakar Pertalite Rp. 425.000,-
Super sekali si bahenol ......
Salam Satu Timor Sejuta Saudara ....
Josss gandos om poko...eee...2 minggu masih kurang om untuk libur lebaran....
BalasHapusKapan timi sayah kayak punya om sugi ?
BalasHapusTimi mah sama saja om budi yg penting sentuhannya yg harus di perhatikan kita semakin sayang sama timi maka timi akan sayang sama tuwannya.......xixixix
BalasHapusMantap pokoknya .....
Hapus