08-07-2016 Author by : Om Candra
Cilegon – Banten, Sabtu 02 Juli 2016
Memang sudah menjadi suatu tradisi memasuki hari kemenangan umat islam diseluruh dunia yaitu Hari Raya Idul Fitri, dimana hampir diseluruh pelosok kota di Indonesia masyarakat akan melakukan ritual pulang ke kampung halaman (MUDIK).
Memang sudah menjadi suatu tradisi memasuki hari kemenangan umat islam diseluruh dunia yaitu Hari Raya Idul Fitri, dimana hampir diseluruh pelosok kota di Indonesia masyarakat akan melakukan ritual pulang ke kampung halaman (MUDIK).
Tidak ketinggalan salah satu member Timor-er Banten Om Supriyadi Candra (TB-013) melakukan ritual tahunan tersebut.
Beberapa persiapan dengan mobil timinyapun dilakukan, mulai dari tune up seputar karburator sampai gurah mesin untuk mendapatkan performa mesin disaat perjalanan mudik ke kampong halaman di Surabaya …. (Busyet Banten – Surabaya masbro ….. !!!!).
Sabtu, 02 Juli 2016 dihari si mercy mulai menapaki meter demi meter jalanan Cilegon – Surabaya, dan akhirnya dengn membawa sejumlah penumpang didalamnya (4 orang dewasa & 1 dede bayi) sampailah dikota Bekasi, dimana terjadi awal kemacetan arus mudik.
Terpikir sejenak …. Ah mudik lebaran biasa macet kaya gini, dan memang benar simpul kemacetan terletak didaerah Bekasi – Karawang, setelah melewati itu semua terlihat lancar kembali. Jalanan aman dalam hati berbisik. Perjalanan dilanjutkan melintasi indahnya tol “CIPALI” yang digadang – gadang bisa memperlancar jalannya para pemudik, akan tetapi disinilah awal dari segala kemacetan terjadi, ini dikarenakan hampir semua kendaraan melewati jalan sama yang jumlahnya bisa sampai ratusan ribu kendaraan.
Hari ke 1
Satu hari berlalu & si mercy masih berada diwilayah tol CIPALI, tanpa ada pergerakan yang berarti. Tekat untuk bersujud kepada orang tua tidak menyurutkan tekat & pantang menyerah. Dihari pertama si mercy belum mengalami kendala sampai suatu saat salah satu bagian penting saat perjalanan jauh & panas yaitu AC mengalami kendala magnet cluth jebol, segala upaya dilakukan akan tetapi hasilnya belum membuat kabin mobil timi dingin. Perjalanan dilanjutkan dengan kondisi rada haredang (panas) & posisi masih didaerah Cirebon.
Hari ke 2
Posisi tidak bergerak cukup jauh, hanya bisa memasuki wilayah brebes akibat kemacetan panjang sejak exit tol BREXIT & kondisi macet parah sudah terlihat. Kemacetan parah tidak memungkinkan si mercy untuk menembus kemacetan, alhasil dengan kondisi yang sudah mulai turun stamina mencari tempat untuk beristirahat sambil oprex AC si mercy.
Hari ke 3
Hanya bisa melewati kota brebes, memasuki kota tegal. Kemacetan luar biasa menyambut datangnya pemudik dari arah barat. Beruntung komunitas yang kita ikutin Timorer yang terkenal dengan Satu Timor Sejuta Saudara, jadi dalam kondisi seperti ini bantuan dari sesame pengguna & pemerhati mobil timor berdatangan. Karean kemacetan sudah tidak bisa ditembus lagi, option yang diambil yaitu mencari tempat istirahat yang mana sudah disiapkan oleh member afiliasi dari daerah lain yaitu Timor-er Best.
Hari ke 4
Kemacetan sudah mulai dapat diurai oleh petugas kepolisian, ini membawa angin segar buat para pemudik, dan perjalanan dilanjutkan kembali. Keberuntungan belum berpihak ke si mercy, memasuki daerah Batang troublepun terjadi, kali ini kelistrikan mokbil timi mengalami gagal jantung semua alias altenator tidak berfungsi mengisi arus listrik ke aki. Kali ini bantuan dating dari afiliasi kota Batang, trouble ini bisa diatasi dan perjalanan dilanjutkan kembali.
Entah karena pede atau salah jalan, rute yang seharusnya masuk ke kota Solo arah Surabaya, jadi belok kea rah Klaten ….. duh nasib – nasib, punya dosa apa sih saya (dalam hati Om Candra), yang memaksa singgah ke member timor-er Om Sandy Ponco Dimedjo. Menjelang sore perjalanan dilanjutkan kembali menuju Surabaya, tetapi lagi – lagi keberuntungan belum berpihak ke Om Candra …. Altenator trouble lagi yang memaksa istirahat total, tidak mungkin perjalanan malam tanpa lampu utama. Kopdar dadakan & acara ngopi bareng dengan timor-er afiliasi MADIUN.
Hari ke 5
Memang sudah terlalu lama perjalanan ini, memaksa penumpang si mercy ambil alternative lain yaitu pindah bangku menggunakan angkutan Antar Kota Antar Propinsi, dan pengemudi si mercy (Om Candra) tetap setia mendampingi si mercy mobil timinya dalam kondisi apapun (cinta mati kale). Perjalanan sampai daerah Ngawi dengan kondisi trouble altenator sambil dipantau oleh timorer lain (Om Sersan Nata, Om Indra Yudhaperdana, Om Yoyok Setiawan). Alhamdullilah sebentar lagi akan sampai dikota tujuan (Surabaya – red) tapi nasib belum beruntung, ditengah – tengah kegembiraan akan sampai dikota tujuaan si mercy mengalami over head ……
O walah, enek – enek wae …… kaya ngene rekasane arep sungkep maring wong tuwo !!!
Memang sudah terlalu lama perjalanan ini, memaksa penumpang si mercy ambil alternative lain yaitu pindah bangku menggunakan angkutan Antar Kota Antar Propinsi, dan pengemudi si mercy (Om Candra) tetap setia mendampingi si mercy mobil timinya dalam kondisi apapun (cinta mati kale). Perjalanan sampai daerah Ngawi dengan kondisi trouble altenator sambil dipantau oleh timorer lain (Om Sersan Nata, Om Indra Yudhaperdana, Om Yoyok Setiawan). Alhamdullilah sebentar lagi akan sampai dikota tujuan (Surabaya – red) tapi nasib belum beruntung, ditengah – tengah kegembiraan akan sampai dikota tujuaan si mercy mengalami over head ……
O walah, enek – enek wae …… kaya ngene rekasane arep sungkep maring wong tuwo !!!
Hari ke 6
Setelah trouble Over Head dapat diatasi dengan bantuan timor-er daerah setempat, akhirnya dipagi hari yang sinar matahari sudah mendekati atas kepala, si mercy sampai dikota tujuan (Surabaya – red).
Biarpun sampai setelah hari raya Idul Fitri, ritual sungkem kepada orang tua tetap dilakukan, karena ini yang membulatkan tekat untuk sampai di kota tujuan Surabaya.
Biarpun sampai setelah hari raya Idul Fitri, ritual sungkem kepada orang tua tetap dilakukan, karena ini yang membulatkan tekat untuk sampai di kota tujuan Surabaya.
Banten – Surabaya 6 hari perjalanan, mantap …….
Admin salut akan perjuangan Om Candra untuk sujud sungkem kepada orang tua,
Bravo Timor-er Banten.
Kita layak memberikan apresiasi kepada om Candra, diakhir perjuangan bisa melebarkan persaudaraan timor-er diwilayah Jawa Timur ..... !!!
Alhamdullilah, dalam perjalanan balik dari Surabaya - Cilegon, Banten tidak mengalami trouble timi & kemacetan dalam perjalanan. Waktu tempuh +/- 28 jam si mercy menghantarkan tuannya memasuki tempat kediaman di Kawasan Krakatau Permai - Cilegon.
(semua akan indah pada waktunya - ending story).
Bravo Timor-er Banten
Salut buat on Candra .....
BalasHapusLuar biasa om chan fisik ma mental kuat bgt. Salute...
BalasHapustahun 2016 adlah thn yg sangat berkesan uk saudara2 kita ,khusus nya om chandra,,,,,semangat trs saudara ku,,,,
BalasHapusAda terharu nya ada bikin ketawa nya artikel ini, salute buat om chandra dan salute untuk timor-er.
BalasHapusSweer om dayu, bukan sayah yang rekayasa kejadian .... ini murni yang sudah disetting dari sananya .... wkwkwkkwkw
BalasHapusJadi sedih end terharu liat cerita om chan..
BalasHapusKudu tukeran dulu tuh bbs nya ama si omet ....
BalasHapusAku terharuuuu semangt pasti ada hikmahnya diblk smua itu
BalasHapusSalut buat om candra dg perjuwangannya yg gigih sampai juga di surabaya...
BalasHapusJgn kapok mudik pakek timor ......
Di th yg akan datang klo ada reski yg cukup kita mudik bareng yuk......
Hhhemm.sedih.terharu.bangga jga om...mksih om admind.
BalasHapus